Malam Terakhir Perpisahan

 Ceritanya saat itu, saya sedang berada di rumah kerabat saya, karena salah satu anaknya akan menikah besoknya. Tetapi bukan pernikahannya yang akan saya ceritakan, melainkan kejadian yang saya alami sehari sebelum pernikahan.

Waktu menunjukkan jam setengah sembilan malam, saya berniat mandi di kamar kak Dewi. Tetapi begitu saya masuk kamar, ternyata ada kak Dewi yang akan mandi juga. "Baru pulang kak? kok enggak keliatan masuknya?". Kak Dewi enggak menjawab, ia hanya tersenyum dengan senyuman yang dapat membuat lelaki manapun lupa diri, setelah itu ia masuk ke kamar mandi.

Kak Dewi adalah kakak sepupu saya, anak dari kakak laki-laki papa (saya biasa memanggilnya "uwa"), beliau mempunyai 3 anak. Kak Dewi anak bungsu, usianya hanya berbeda 8 bulan dengan saya tapi saya tetap harus memanggilnya kakak karena silsilah keluarga papa. Kak Dewi punya saudara laki-laki namanya kak Donny yang akan menikah besok, dan kakak tertuanya namanya kak Maya, kak Maya sudah menikah dan mempunyai anak.

Suara air dari shower masih terdengar. Sudah hampir 1 jam saya menunggu kak Dewi mandi, tapi dia belum selesai juga. Bukan masalah bagi saya karena saya juga sedang asik ber bbm an ria dengan teman saya, sampai akhirnya kak Maya membuka pintu kamar kak Dewi. "Egi ko belum mandi? katanya mau ikut ngeliat persiapan resepsi kak Donny di Masjid besok?". "Belum kak Maya, kak Dewi lama banget mandinya", jawab saya sambil mengambil posisi duduk di tempat tidur (karena sebelumnya saya tiduran terlentang dengan posisi lutut saya menggantung di tempat tidur). "Kak Dewi? kak Dewi belum pulang kuliah sayang, udah cepet mandi nanti ditinggal loh".

"Ka Dewi ada di kamar mandi kak Maya", jawab saya. Lalu kak Maya mendekati pintu kamar mandi dan mengetuk pintu sambil memanggil kak Dewi "Dew, udahan belum mandinya?". Tidak ada jawaban, saya pun mendekati kak Maya. kak Maya mengulang pertanyaannya sampai tiga kali sambil mengetuk pintu. Mungkin merasa penasaran kak Maya membuka pintu kamar mandi tersebut. Astaga, ternyata kosong dan tidak ada tanda-tanda bekas di pakai mandi, tidak ada tetesan air sedikitpun. Saya pun lari keluar sambil berteriak-teriak memanggil mama.

Saya tidak berani mandi sampai akhirnya saya ceritakan kejadian itu ke mama. Akhirnya mama menemani saya mandi di kamar kak Dewi tapi dengan keadaan pintu kamar mandi kak Dewi saya buka. Setelah selesai mandi dan berganti baju saya keluar, ternyata kak Dewi baru pulang kuliah. "Tuh kak dewinya baru pulang" kata mama. "Ada apa sayang?" tanya kak Dewi sambil mencubit dagu saya dan tersenyum dengan senyum manisnya yang khas dan lesung pipitnya. Saya merinding melihat senyumnya.. senyum yang sama seperti sebelumnya.

Cerita ini belum ada yang tau selain saya, mama, kak Maya dan kak Dewi.